ikutilah arah trend market dan jagalah manajemen keuangan anda...... salam profit dan sukses selalu......

Sabtu, 16 Mei 2015

20 Strategi Teknikal Forex Pilihan



  1. Stochastic High Low Gunakan indikator Full Stochastic (14,3,3); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila stochastic melewati 20 ke 10 terus kembali ke atas 20; SELL bila stochastic melewati 80 ke 90 terus kembali turun ke 80; EXIT bila stochastic mencapai 80 (posisi BUY) dan keluar bila stochastic mencapai 20 (posisi SELL). 
  2. RSI High Low Gunakan indikator RSI (Relative Strength Index); Currency Pair dan Time Frame bebas, BUY bila RSI menembus ke bawah 30 lalu menekuk kembali ke atas 30; SELL bila RSI melewati 70 lalu menekuk kembali turun ke bawah 70; EXIT dengan Target Profit 20-30 pips. 
  3. Double Stochastic Gunakan indikator Full Stochastic (21,9,9) and Full Stochastic (9,3,3); Currency Pair bebas; Time Frame 1 Hour (H1) dan 1 Day (D1); Entry bila garis stochastic (21,9,9) atas berpotongan dengan (crossover) stochastic (9,3,3); BUY bila cross ke atas dari bawah level 20 dan SELL bila cross ke bawah dari ata level 80; EXIT bila garis stochastic bawah (9,3,3) mulai crossover; Exit posisi BUY bila stochastic (9,3,3) mulai crossover ke atas dari level 20 dan Exit posisi SELL bila stochastic (9,3,3) mulai crossover ke bawah dari level 80. 
  4. MACD Crossover Gunakan indikator MACD (12,26,9); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis MACD crossover dari bawah ke atas batas level 0 dan SELL bila garis MACD crossover dari atas ke bawah level 0; EXIT bila crossover berikutnya terjadi yang berlawana dengan arah crossover Buy atau Sell.
  5. Balanced System Gunakan indikator 5 EMA (Exponential Moving Average), 10 EMA, Stochastic (14,3,3), RSI (14,70,30); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis 5 EMA memotong 10 EMA ke atas dan Stochastic mengarah ke atas serta belum batas overbought, RSI di atas level 50; SELL bila garis 5 EMA memotong 10 EMA ke bawah dan Stochastic mengarah ke bawah serta belum batas oversold, RSI melewati ke bawah level 50; EXIT bila crossover berlawanan arah dengan arah signal Buy atau Sell. 
  6. Parabolic SAR + ADX (Average Directional Moving Index) Gunakan indikator Parabolic SAR default setting (0.02,0.2), ADX 50 (dengan garis +DI dan –DI); Currency Pair dan Time Frame bebas; BUY bila garis +DI di atas –DI, SAR di bawah harga (signal Buy) dan kedua indikator harus stu signal; SELL bila garis +DI di bawah –DI dan SAR di atas harga (signal Sell); EXIT bila garis +DI dan –DI saling berseberangan lagi yang berlawanan dengan arah saat BUY atau SELL; arah trend selalu makin menguat apabila tingkat ADX semakin membesar atau tinggi. 
  7. 5 x 5 System Gunakan indikator 5 SMA (Simple Moving Average) dan RSI 5; Currency Pair bebas; Time Frame 1 Day (D1); BUY bila harga telah memotong 10 pips ke atas garis 5 SMA dan RSI sudah di atas level 50; SELL bila harga telah memotong 10 pips ke bawah garis 5 SMA dan RSI suah di bawah level 50; EXIT bila signal trend sudah melemah dan arah indikator mulai berbalik arah. 
  8. Advanced RSI + Stochastic Gunakan indikator SMA 150, RSI (3) dan Full Stochastic (6,3,3); Currency Pair bebas; Time Frame Daily; BUY bila harga berbalik dari garis SMA 150 dan bergerak ke atas, RSI berada di bawah level 20 dan mulai potong ke atas, Stochastic berada di bawah level 30 dan juga mulai potong ke atas; SELL bila harga berbalik dari garis SAMA 150 dan bergerak ke bawah, RSI berada di atas level 80 dan mulai potong ke bawah, Stochastic berada di atas level 70 dan juga mulai potong ke bawah; EXIT bila trend sudah mulai melemah dan memberi tanda arah balik dari trend Buy atau Sell. 
  9. Early Bird Gunakan indikator Candlestick (diagram lilin); Currency Pair EURUSD dan GBPUSD; Time Frame H1; tentukan titik harga paling tinggi (High) dan paling rendah (Low) dari jam 0:00 sampai dengan 04.00 EST. Pasang BUY 5 pip di atas titik High dan Sell 5 pip di bawah titik Low dengan target profit 100 pip; EXIT dengan tutup semua posisi Buy atau Sell pada jam 01.00 pm EST. 
  10. Tops & Bottoms Gunakan indikator 20 EMA, 40 EMA dan ADX 14; Currency Pair bebas; Time Frame 5, 15, 30 minutes, 1 hour, 3 hour dan 1 day; Cari di chart time frame pair yang ADX di atas level 30 (trend kuat), mulai dari D1 (besar) ke time frame kecil dan selalu pilih time frame terbesar; BUY bila harga menyentuh 20 EMA dan berbalik ke atas dengan stop loss 5 pips di bawah 40 EMA; SELL bila harga menyentuh 20 EMA dan berbalik ke bawah dengan stop loss di atas 40 EMA; EXIT target profit dua kali dari jumlah stop loss poin. 
  11. 1 Minute Pivot Gunakan indikator Pivot Point; Currency Pair bebas; Time Frame 1 Minute; Kalkulasi titik pivot point harian, gunakan Candle Daily (dari jam 5 pm EST – 5 am EST); 90% harga akan memantul dari pivot point sebagai titik support dan resistance yang sangat kuat; BUY saat harga memantul dari Pivot Point ke atas; SELL saat harga memantul dari Pivot Point ke bawah; Stop Loss dengan acuan spread + 3 pips dari pivot point; EXIT 10-20 pips tergantung kekuatan trend. 
  12. Hedging/Locking Contoh : Anda pasang BUY 1 lot EURUSD dan mengharapkan harga naik, tetapi ternyata harga EURUSD turun terus, maka Anda akan cepat-cepat lock posisi BUY dengan memasang SELL 1 lot EURUSD. Dengan cara tersebut, posisi loss telah terkunci dan loss tidak akan bertambah ke mana pun harga bergerak. Bila Anda menganalisa bahwa harga telah mencapai titik terendah (dengan stochastic atau RSI), maka posisi SELL yang sudah profit segera diambil dan berharap harga kembali naik sehingga posisi BUY yang sudah loss akan semakin kecil lossnya atau bahkan menjadi profit. 
  13. Martingale Melipatkan posisi yang salah arah setelah jarak (range) tertentu dengan harapan setelah turun beberapa pips, semua loss tertutupi dan malah profit. Contoh : Kita pasang posisi SELL 1 mini lot pada harga 97.68 dan ternyata harga naik 56 pips, maka tiap 20 pips dipasang lot kelipatan sebagai berikut : - Sell 0.1 lot di harga 97.68 - Sell 0.2 lot di harga 97.88 - Sell 0.4 lot di harga 98.08 - Sell 0.8 lot di harga 98.28 Ketika harga mulai turun dari 98.31 sebanyak 20 pips ke 98.08, maka seluruh loss sudah kembali dan malah profit sekitar $80. 
  14. Anti Martingale Strategi ini merupakan kebalikan dari strategi Martingale. Anti Martingale adalah strategi melipatkan order yang sesuai arah sehingga profit juga menjadi semakin berlipat. 
  15. 5 Minute System Gunakan indikator SMA 21 dan Bar Chart; Currency Pair bebas dan Time Frame Daily; BUY bila SMA 21 mengarah miring ke atas (trend naik) dan posisi BUY dipasang 5 pips di atas titik high inside bar; SELL bila SMA 21 mengarah miring ke bawah (trend turun) dan posisi SELL dipasang 5 pips di bawah titik low inside bar; STOPP LOSS 50 pips dan TAKE PROFIT 100 pips. 
  16. Off-Hours Trading Gunakan indikator Candlestick; Currency Pair bebas; Time Frame H1; Tentukan titik harga paling tinggi dan paling rendah dari jam 03.00 pm s.d. 07.00 pm EST; BUY bila harga (candlestick) mencapai titik paling rendah; SELL bila harga (candlestick) mencapai titik tertinggi; Target Profit 20-30 pips.
  17. Commodity Correlation Menentukan posisi BUY (long) atau SELL (short) satu pasang mata uang (currency pair) berdasarkan naik turunnya harga komoditas utama dari salah satu negara pada currency pair yang bersangkutan. Contoh : Kanada adalah penghasil minyak dan bila harga minyak dunia naik, maka cenderung mata uang Dollar Canada (CAD) akan menguat terhadap USD. Begitu juga sebaliknya.
  18. Carry Trade Tentukan currency pair dengan selisih bunga paling besar (contoh GBPJPY); BUY pada saat 5 EMA memotong garis 200 SMA; Time Frame Weekly – Monthly; Tahan posisi sampai berbulan-bulan dan mengakumulasi swap/rollover rate – bisa mencapai US$ 23 per hari untuk tiap lot reguler/standard. 
  19. Carry Trade Correlation Ambil 2 posisi BUY dengan korelasi saling meniadakan (satu naik dan satu turun) dan bunga swap/rollover rate terus bertambah tiap hari. Perlu dipelajari terlebih dahulu currency pair mana dengan swap positif. 
  20. Fibonaci System Gunakan indikator 5 WMA, Fibonaci ; Currency Pair bebas; Time Frame >M15 dan <H4; Untuk Uptrend (BUY), tentukan titik Swing Low (A)dan titik Swing High (B). Lalu tarik Fibonaci dari titik A ke B. Ambil posisi BUY saat harga sudah kembali (retrace) ke level 0.382; Untuk Downtrend (SELL), tentukan titik Swing High (A) dan titik Swing Low (B). Lalu tarik Fibonaci dari A ke B. Ambil posisi SELL saat harga sudah kembali (retrace) ke level 0.382; EXIT bila harga sudah mencapai titik support atau resistance berikutnya.

4 komentar:

  1. banyak sekali strategi trading yang bisa kita dapatkan untuk mendapat profit, namun tentu tidak bisa dipakai semua juga karena malah akan membingungkan, dengan menggunakan moving average di octafx maka pergerakan harga pada perbagai periode bisa dilihat lebih baik lagi

    BalasHapus
  2. strategi dalam forex memang banyak, dan trader masing masing akan menentukan dalam sebuah strategi yang cocok untuk di pakai, dan lebih baik kita menerapkan cocok tidaknya strategi yang kita pakai atau penggunaan indikatornya dan bisa di lakaukan dalam akun demo centroFX agar terbebas dari resiko apapun tapi bisa meningkatkan kemampuan dan pengalaman

    BalasHapus
  3. sebuah yang harus di perhatikan di dalam forex, strategi yang di miliki maksimal maka akan lebih bisa menjalankan trading dengan baik, untuk itu kami juga di Trade.berry dengan memanfaatkan akun demo dengan menggunakan platform trading with a face sehingga trader trader bisa bertukar informasi tentang analisanya

    BalasHapus
  4. setiap trader pastinya ingin mendapatkan hasil terbaik, hasil optimal dari trading yang mereka lakukan. tidak terkecuali dengan saya di FXB trading. meningkatkan kemampuan yang dimiliki dan selalu belajar menjadi lebih baik merupakan hal yang bisa dilakukan dalam rangka usaha mmewujudkan hal tersebut

    BalasHapus

Blanja Yuk

Blanja Yuk